6.14.2014

ISIS Mulai "Gigit" Majikannya

Takfiri Indonesia (chirpstory)


CIA terlibat dalam pengawasan tentara bayaran yang terkait dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), yang aktif di Suriah dan sekarang di Irak. MIT (dinas rahasia Turki) pada akhir Mei 2014 menangani transportasi dan pengiriman senjata yang dibeli Arab Saudi di Ukraina untuk ISIS.

Perwakilan Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Samantha Power, sedang melakukan kunjungan empat hari ke Yordania dan Turki, yang dimulai pada 10 Juni 2014. Di Amman, ia diterima Raja Abdullah dan Kepala Pengadilan Kerajaan. Di Ankara, ia diharapkan bertemu secara terpisah dengan Presiden Gül dan Perdana Menteri Erdogan.

CIA terlibat dalam pengawasan tentara bayaran yang terkait dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), yang aktif di Suriah dan sekarang di Irak. MIT (dinas rahasia Turki) pada akhir Mei 2014 menangani transportasi dan pengiriman senjata yang dibeli Arab Saudi di Ukraina untuk ISIS.

Power yang memperlihatkan sikap sangat agresif terhadap Suriah di Dewan Keamanan PBB, telah ditugaskan untuk menilai kemungkinan mengubah wacana AS vis-à-vis Damaskus. Namun, kunjungannya terjadi sesaat setelah hubungan Washington dengan Turki menjadi tegang setelah ISIS mengambil alih konsulat Turki di Mosul, seraya menyandera 15 diplomat Turki beserta keluarganya dan 20 anggota pasukan khusus Turki. Selain itu, 42 pengemudi truk Turki juga disandera jihadis ISIS.

Kasus ini mengingatkan pada penangkapan, 11 anggota pasukan khusus Turki pada 4 Juli 2003 oleh tentara AS di Sulaimaniyah (Irak).

Selain itu, ISIS diduga mencoba mengambil kendali makam Suleyman Shah, di distrik Suriah, Raqqa. Makam ini adalah kantong berdaulat Turki yang dijaga sebuah garnisun kecil di bawah klausul ekstrateritorialitas dari Perjanjian Ankara (yang diberlakukan pihak kolonial Perancis pada 1921).

Kasus pengambilalihan gedung konsulat berikut para diplomatnya merupakan sebentuk pengkhianatan ISIS terhadap salah satu majikannya, Turki.

0 komentar: