5.20.2014

Israel Kuasai Afrika Selatan & Sudan Selatan via Laut Merah

Yang kedua adalah jangkar apartheid Afrika Selatan. Sejak 1970-an, kerjasama nuklir yang erat telah dikembangkan antara rezim zionis Tel Aviv dan rezim Pretoria yang juga berusaha mengembangkan senjata strategis. Dalam pertukaran bahan-bahan fisil, rezim zionis berbagi teknologi dengan para ilmuwan militer Afrika Selatan.




Mossad








Buku karya Eric Denécé dan David Elkaim, "Intelijen Israel" (April 2014), menjadi tonggak bagi badan intelijen "Israel", wabilkhusus Mossad. Di dalamnya juga diungkap penyelidikan penuh sejumlah informasi dan geo-lokasi yang tidak dipublikasikan, termasuk penetrasi Mossad di Afrika melalui Laut Merah, Afrika Selatan, dan Sudan Selatan, yang baru-baru ini melintasi DSK bersama beberapa bankir zionis.

Dalam pembukaan Bab 10, dikatakan, "'Israel' berbeda dari aktor-aktor internasional lainnya dengan fitur khusus: mayoritas pemimpin pemerintahan dan pembagian signifikan dari politik kelasnya, semua persuasi politiknya, berasal dari badan intelijen atau unit khusus." Pada beberapa kesempatan, yang juga menjadi salah satu fitur utama dinas rahasia "Israel", disorot pula kaitan organik antara agen rahasia, komputer, kedirgantaraan, dan pertahanan "Israel".

Perbedaan lainnya yang diwariskan dari kedekatan historis dengan rekan-rekan Inggris dan Amerikanya adalah bahwa "Israel" menggunakan banyak layanan seperti "hidung palsu", perusahaan bisnis, farmasi "intelijen ekonomi", serta biro iklan dan komunikasi. Tapi semua itu utamanya melalui vektor militer dan nuklir di mana agen-agen "Israel" di tempatkan di seluruh dunia, bukan hanya di negara-negara Timur Dekat dan Timur Tengah.

Pakar papan atas memperkirakan bahwa sekitar empat ratus hulu ledak nuklir tertanam di Dimona (terletak di gurun Negev, 12,7 kilometer di tenggara wilayah pendudukan, yang aktif sejak akhir 50) dan Nahal Sorek (selatan Tel Aviv) serta disimpan di sejumlah tempat strategis. Hulu ledak tersebut dapat dipasang sebagai senjata pada beberapa jenis pesawat, rudal Jericho III, dan salah satu dari empat kapal selam Dolfin (tipe 800 rakitan Jerman). Salah satunya melintasi Laut Merah dan Laut Arab secra permanen.

Dinas rahasia "Israel" di Afrika berhasil dilakukan (di penghujung) perang 1967, mulai dari laut merah (yang dipandang pemerintah zionis berikutnya sebagai "Danau Ibrani", hingga Selat Bab-el Mandeb. Dengan demikian, dinas rahasia Tel Aviv segera mengarahkan pandangannya ke negara-negara Tanduk, termasuk Ethiopia dan Kenya.

Yang kedua adalah jangkar apartheid Afrika Selatan. Sejak 1970-an, kerjasama nuklir yang erat telah dikembangkan antara rezim zionis Tel Aviv dan rezim Pretoria yang juga berusaha mengembangkan senjata strategis. Dalam pertukaran bahan-bahan fisil, rezim zionis berbagi teknologi dengan para ilmuwan militer Afrika Selatan.

Pada 1994, saat berkuasa, Nelson Mandela mengkonfirmasi bahwa itu adalah program militer dan melucutinya. Jika teknologi nuklir telah secara efektif menghilang, badan intelijen "Israel" tetap menyamar sebagai perusahaan konsultan dan ekstraksi berlian...

Dari Afrika Selatan yang baru, badan intelijen "Israel" dan etalase komersial akan dikerahkan kembali dalam pemetaan minyak bumi. Mereka muncul sebagai tokoh penting yang membentuk Republik Sudan Selatan dalam kemitraan Juli 2011. Sementara itu, mereka memberikan dukungan logistik dan pelatihan untuk angkatan bersenjata Rwanda di bawah Paul Kagame dan para milisinya di North Kivu.

Penyakit mereka juga dapat dijejaki di Côte d' Ivoire (Pantai Gading), di mana mereka mendukung pasukan pembunuh Simone Gbagbo. Dari Abidjan di mana sejumlah "pengacara bisnis Israel" menetap, badan intelijen di Tel Aviv akan meradiasi Niger dan Senegal pada khususnya, di mana mereka berusaha menjual baju tempur ringan dan sistem radar ke pihak militer Senegal. Upaya serupa juga berkembang selama beberapa tahun di Mauritania...

Pengerahan kembali badan intelijen "Israel" di Afrika itu membutuhkan dalih "memerangi terorisme di Sahel-Sahel". Semua itu secara paradoks mencakup banyak inisiatif "ekonomi" dan "kemanusiaan" Saudi. Tel Aviv mengumumkan akan mengirimkan 30 pakar kontraterorisme ke Nigeria, menikmati emosi Dunia yang dimunculkan oleh rilis Christian Association of Nigeria yang memuat 180 nama gadis Kristen yang diculik Boko Haram (http://www.osundefender.org/?p=162737).Ditambah lagi, menurut pengakuan salah seorang gadis setempat yang sempat diculik bersama ratusan lain dan dibebaskan baru-baru ini, gerombolan takfiri yang telah membunuh ribuan warga Nigeria sejak didirikan pada 2001 itu punya alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang jauh lebih canggih ketimbang yang dimiliki pemerintah Nigeria.

Seperti di Afrika Selatan, mudah untuk menetapkan bahwa para jihadis takfiri Nigeria dinetralisasi para bandit "Israel" (agen-agen Mossad) demi menciptakan lingkungan yang berkelanjutan bagi upaya zionis mencengkeram benua hitam yang terbukti kaya sumberdaya alam itu. Karenanya, wajar jika beberapa analis menuding, keberadaan dan ulah Boko Haram, bahkan kawanan takfiri al-Qaeda pada umumnya di seantero jagat,, merupakan bendera-palsu yang dikibarkan dinas rahasia Mossad.




Sumber : http://www.islamtimes.org/

0 komentar: