Imam Jumat Ahlu Sunnah, Orumiyeh, Iran mengatakan, imperialisme dunia dan antek-anteknya bukan pendukung Muslim Sunni atau Syiah, mereka adalah musuh bersama Sunni-Syiah yang berusaha menghantam keduanya.
Mulla Abdul Qadir Baidhawi, Kamis (24/4) kepada IRNA mengatakan, masalah selera dan masalah-masalah kecil lainnya jangan sampai mengganggu persatuan umat Islam. “Di seluruh ayat Al Quran, Allah Swt menyeru umat Islam untuk bersatu dan solid,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Filsafat diturunkannya para Nabi khususnya Nabi Muhammad Saw adalah untuk menciptakan persatuan di antara Muslimin sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran, kalian sebelumnya bermusuhan, akan tetapi Nabi akan menempatkan kalian dalam satu barisan.”
Menurut Imam Jumat Ahlu Sunnah Orumiyeh, para imperialis ingin memecah Sunni dan Syiah dengan menciptakan permusuhan di antara keduanya.
Ia juga menyinggung kejahatan-kejahatan yang dilakukan imperialis di Afghanistan, Irak dan Suriah. “Peristiwa-peristiwa menyedihkan ini adalah hasil dari permusuhan berakar Barat terhadap Islam dan selama Islam ada permusuhan mereka akan terus berlanjut,” katanya.
Menurutnya di Iran, seluruh suku dan mazhab baik itu Kurdi, Turki atau Syiah dan Sunni selama delapan tahun Perang Pertahanan Suci berperang serta menyumbangkan ribuan syahid demi kemerdekaan tanah air. Hari ini, katanya, di antara Ahlu Sunnah terdapat sejumlah syahid yang menjadi simbol persatuan Sunni dan Syiah di Iran.
“Media-media Barat hari ini terus menghina kesucian Islam dengan program-program tayangannya. Tidak ada bedanya bagi mereka, Sunni dan Syiah, tujuan utama mereka adalah mengadudombakan kedua mazhab besar Islam itu,” tegasnya. (ss/indonesian.irib.ir)
0 komentar: