5.21.2014

AS Cs Gelar Latihan Militer Besar-besaran di Yordania

Sekitar 6000 tentara AS diharapkan ikut berpartisipasi dalam latihan tersebut, bersama sekitar 3000 prajutir Yordania dan 3200 serdadu dari 20 lebih negara-mitranya, dengan total lebih dari 12 ribu prajurit.


Tentara AS









Menyusul latihan militer besar-besaran selama seminggu yang digelar NATO di Estonia dengan sandi "Steadfast Javelin 1" sejak Jumat (16/5/14) kemarin, AS bersama pasukan dari 20 negara lebih lainnya akan memulai latihan militer besar-besaran di Yordania pekan depan.

Juru bicara Pentagon, Kol. Steve Warren mengatakan hari ini bahwa latihan bersandi Eager Lion 14 ini akan dimulai 25 Mei 2014 mendatang dalam apa yang akan menjadi latihan militer multilateral tahunan berskala besar Yordania yang keempat.

Sekitar 6000 tentara AS diharapkan ikut berpartisipasi dalam latihan tersebut, bersama sekitar 3000 prajutir Yordania dan 3200 serdadu dari 20 lebih negara-mitranya, dengan total lebih dari 12 ribu prajurit.

Latihan tersebut, yang meliputi operasi penerbangan dan pengerahan angkatan laut, akan dilakukan di instalasi militer Yordania dan di perairan internasional Teluk Aqaba dan Laut Merah, kata para pejabat DoD.

Fokus Eager Lion 14 adalah memperkuat hubungan antar-militer, dan menunjukkan komitmen AS terhadap keamanan dan stabilitas regional, kata para pejabat. Selama latihan, tantangan keamanan akan dirancang untuk memperkuat hubungan melalui pendekatan multinasional yang komprehensif.

Skenario yang disusun akan ditujukan pada kompleksitas peperangan yang tidak reguler; kontra-pemberontakan; operasi stabilitas, keamanan, transisi, dan rekonstruksi; kejahatan transnasional; pertahanan internal mancanegara; kontraterorisme; serta penegakan hukum dan operasi sipil-militer, imbuh para pejabat itu.

Di antara tujuan latihan, para prajurit akan melakukan koordinasi dan integrasi antar-badan, perencanaan dan pelaksanaan pertahanan rudal udara terpadu, operasi di lingkungan yang terkontaminasi zat kimia, dan dukungan pada otoritas sipil, termasuk perlindungan infrastruktur nasional yang kritis, pertahanan cyber, dan logistik terpadu.



Source : http://www.islamtimes.org/

0 komentar: