Imam Syafi'i adalah seorang ulama multi-talenta. Diawali dari hafal
Al-Qur'an pada usia 7 tahun dan hafal kitab hadits Al-Muwatha' pada usia
10 tahun, Imam Syaf'i kemudian menjadi ulama ahli fiqih dan ushul fiqih
terkemuka. Al Umm dan Ar Risalah adalah dua karya monumentalnya.
Selain ahli fiqih ahkam, Imam Syafi'i juga terkenal ahli fiqih dakwah.
Kemampuannya dalam logika, komunikasi dan berbahasa ia manfaatkan betul
untuk berdakwah. Bukan hanya menguatkan aqidah dan keimanan kaum
muslimin, tetapi juga mendakwahi non muslim hingga masuk Islam.
Seperti hari itu. 17 orang yang belum mengakui adanya Allah datang kepada Imam Syafi'i.
"Apa buktinya jika Allah itu ada?" tanya mereka.
"Daun Murbei. Kalian tahu rasanya, bentuk, warna dan baunya?" jawab Imam Syafi'i sambil melontarkan pertanyaan.
"Ya, kami tahu."
"Ketika ulat sutra memakan daun itu, maka yang keluar dari ulat tersebut
adalah sutra. Jika yang memakannya adalah lebah, yang keluar adalah
madu. Jika yang memakannya adalah kambing, yang keluar adalah kotoran.
Jika yang memakannya adalah kijang, tubuhnya akan mengkristalkan minyak
misik. Siapakah yang menjadikan ini semua, padahal asalnya dari daun
yang sama, daun Murbei?"
Mereka terdiam. Tetapi mereka berpikir. Dan... atas penjelasan Imam
Syafi'i yang memukau ini akhirnya mereka masuk Islam. [Sumber: Qashashush Shalihin karya Syaikh Dr. Mustafa Murad]
6.06.2014
Kisah Imam Syafi'i Mengislamkan 17 Atheis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: