"Kami pernah mencoba mengirim seorang wanita hamil ke desa lain yang memiliki dokter melewati sebuah bukit, tapi dia meninggal," kata seorang relawan lokal MSF.
Petugas bantuan internasional mengatakan, Muslim Rohingya di kamp-kamp pengungsi yang padat di Myanmar sangat membutuhkan makanan dan bantuan medis.
Relawan dari Doctors Without Borders (MSF) mengatakan pada Kamis (24/4/14) bahwa sedikitnya 8 orang tewas dan 31 bayi sakit sejak awal tahun 2014.
Situasi kritis ini sangat membahayakan para wanita dan anak-anak. "Kami pernah mencoba mengirim seorang wanita hamil ke desa lain yang memiliki dokter melewati sebuah bukit, tapi dia meninggal," kata seorang relawan lokal MSF.
Laporan mengatakan, ratusan ribu Muslim Rohingya di Myanmar sangat menderita kekurangan makanan dan air minum. Pengiriman bantuan kemanusiaan di negara bagian Rakhine melambat karena kekerasan sektarian terus meningkat.
Beberapa organisasi bantuan baru-baru ini memperingatkan bahwa ada tingkat malnutrisi di kamp-kamp pengungsi sangat tinggi dan anak-anak menghadapi bahaya penyakit tertentu.
Ratusan petugas bantuan internasional telah dievakuasi dari Sittwe, ibukota negara bagian Rakhine, setelah gudang yang dikelola PBB diserang tanggal 27 Maret lalu. PBB meminta Myanmar membantu para petugas bantuan untuk kembali ke negara bagian Rakhine yang dilanda kekerasan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Ratusan Muslim Rohingya tewas dan terluka dalam beberapa bulan terakhir seiring meningkatnya kekerasan sektarian di negara itu. Ribuan lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Pemerintah Myanmar berulang kali dikritik oleh kelompok HAM karena gagal melindungi kaum muslimin. Dan menurut PBB, kaum Muslim Rohingya merupakan salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia.
Source : http://www.islamtimes.org/
5.21.2014
Kondisi Muslim Rohingya Mengerikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: