Aktivis Palestina Mostafa Barghouti mengatakan, video tersebut dapat digunakan sebagai bukti kekerasan Israel terhadap anak-anak Palestina di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Kemarahan merebak di kalangan masyarakat internasional pasca pembunuhan dua remaja Palestina oleh tentara Israel, Press TV melaporkan.
Aktivis HAM mengatakan, video yang terekam lewat kamera CCTV selama demo besar-besaran memperingati Hari Nakba tanggal 15 Mei lalu merupakan bukti penderitaan anak-anak Palestina.
Menurut Brad Parker dari kelompok Pertahanan Anak Internasional, rekaman itu menjadi simbol penderitaan yang dihadapi anak-anak palestina.
Musaab Nuwarah 20 tahun dan Mohammed Udeh 17 tahun, ditembak dalam demo memperingati Hari Nakba (Hari bencana) ke-66 di luar penjara Ofer dekat kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.
Aktivis Palestina Mostafa Barghouti mengatakan, video tersebut dapat digunakan sebagai bukti kekerasan Israel terhadap anak-anak Palestina di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
"Israel melakukan kejahatan terhadap anak-anak Palestina, warga Palestina dan wilayah-wilayah pendudukan. Israel tak menghormati hukum internasional apapun," tambahnya.
Pada hari Selasa (20/5/14), Oscar Fernandez Taranco, asisten Sekjen PBB untuk urusan politik, menyerukan penyelidikan independen dan transparan tentang kematian anak anak Palestina.
Setelah Defense for Children International merilis video itu, tentara Israel mengatakan pihaknya hanya berusaha membubarkan massa tanpa senjata tajam. Tapi bukti menunjukkan, tidak ada provokasi apapun saat kedua remaja itu ditembak mati.
Tepi Barat berada di bawah pendudukan militer Israel sejak tahun 1967. Ada ratusan pos pemeriksaan di Tepi Barat yang menyulitkan kehidupan warga Palestina.
Source : http://www.islamtimes.org/
5.22.2014
Dunia Murka pada Israel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: