AS, Saudi dan Jordan Siapkan Serangan Baru ke Suriah

Menurut sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan oleh The Washington Post dikutip PressTV Selasa (25/2/14), AS telah mendirikan sebuah markas militer di Yordania untuk mengkoordinasikan tindakan di Suriah, dan sekitar 200-250 teroris dilatih di pangkalan tersebut di dekat kota Salt, Yordania.













Sebuah laporan mengatakan bahwa Amerika Serikat, Arab Saudi dan Yordania membantu militan asing yang beroperasi di dalam wilayah Suriah untuk mempersiapkan serangan besar yang dimulai dari Suriah selatan dan menyebar ke Damaskus.

Menurut sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan oleh The Washington Post dikutip PressTV Selasa (25/2/14), AS telah mendirikan sebuah markas militer di Yordania untuk mengkoordinasikan tindakan di Suriah, dan sekitar 200-250 teroris dilatih di pangkalan tersebut di dekat kota Salt, Yordania.

FSA mengatakan langkah ini dimaksudkan untuk mendirikan sebuah "zona keamanan" di dekat perbatasan Suriah - Yordania, dimana pasukan militan dapat dengan mudah melakukan serangan mereka terhadap pemerintah Suriah.

Sementara itu, militan anti - Suriah juga telah mendapatkan sistem komunikasi yang canggih. Arab Saudi pun tak lupa memberikan persenjataan dan amunisi yang handal untuk pangkalan di Yordania.

Sebuah sumber Saudi yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pada hari Minggu bahwa Arab Saudi sedang dalam pembicaraan dengan Pakistan untuk menyediakan rudal anti-tank dan rudal anti pesawat untuk militan asing di dalam wilayah Suriah.

Sumber itu menambahkan bahwa Pakistan memproduksi sendiri rudal portable anti -pesawat, yang dikenal sebagai Anza, dan rudal ini mendapatkan perhatian Saudi, untuk dibagikan kepada para militan anti Assad di Suriah.

Arab Saudi telah menjadi pemasok utama senjata dan dana untuk militan asing di dalam wilayah Suriah.

Amerika Serikat pun ikut serta dalam membantu teroris di Suriah dengan membangun landasan pacu untuk pesawat pengintai dekat perbatasan antara Yordania dan Suriah, yang akan mempermudah operasi pengintaian di Suriah.



Source : http://www.islamtimes.org/