Seorang diplomat senior Iran telah mengkritik masuknya bantuan senjata ke Suriah, mengatakan selama bantuan senjata terus mengalir ke negara Arab ini, maka, ketidakamanan akan terus meningkat.
rang diplomat senior Iran telah mengkritik masuknya bantuan senjata ke Suriah, mengatakan selama bantuan senjata terus mengalir ke negara Arab ini, maka, ketidakamanan akan terus meningkat.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian membuat pernyataan dalam pertemuan dengan Sigrid Kaag, kepala Misi Bersama Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Suriah, Kamis (26/6/14). Pertemuan tersebut diselenggarakan di ibukota Iran, Teheran.
"Mengingat fakta bahwa beberapa pihak mendukung gagasan pengiriman senjata ke Suriah, seseorang tidak dapat optimis tentang masa depan keamanan di kawasan itu," kata Amir-Abdollahian, menambahkan bahwa krisis Suriah hanya dapat diselesaikan melalui jalur politik.
Damaskus telah berulang kali mengatakan AS dan sekutu regionalnya telah membantu militan Takfiri di negara itu dengab bantuan dana, senjata dan pelatihan militer.
Laporan juga menunjukkan bahwa para militan asing secara diam-diam dilatih di negara tetangga Yordania oleh Badan Intelijen AS (CIA).
Menunjuk pada keberhasilan penghapusan senjata kimia Suriah, Amir-Abdollahian menambahkan, Upaya oleh Republik Islam dan PBB menunjukkan bahwa dengan langkah-langkah profesional, keberhasilan dapat dicapai di bidang lain termasuk mencari solusi politik di Suriah.
Direktur Jenderal OPCW Ahmet Uzumcu mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa Suriah telah menyerahkan komponen terakhir dari gudang senjata kimia.
Diplomat Iran lebih lanjut mencatat bahwa ketika kita berbicara tentang senjata pemusnah massal, rezim Israel adalah ancaman utama di kawasan dan dunia.
Source : http://www.islamtimes.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar