BEIRUT -- Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan saat ini lebih dari 162.000 orang tewas di Suriah sejak pecah perang saudara 2011. Di antara mereka adalah 53.978 warga, termasuk 8.607 anak-anak.
Kelompok pemantau berpusat di Inggris itu, yang bergantung pada jaringan sumber di lapangan, menyampaikan laporan terbaru mengenai jumlah korban tewas ini, Senin (19/5). Dalam laporan itu tercatata 42.701 anggota lawan bersenjata tewas, termasuk lebih dari 13.500 pejuang dari kelompok di luar Suriah.
Angka terkini itu mencakup 61.170 tentara pemerintah, 37.685 dari mereka tentara dan 23.485 anggota pendukung pemerintah. Observatorium itu juga mencatat jumlah kematian dari 438 anggota Gerakan Hizbullah Libanon, yang berjuang bersama pemerintah, dan 1.224 pejuang lain bukan orang Suriah pendukung pemerintah.
Jumlah itu juga mencakup 2.891 orang tak dikenal, yang kematiannya dipastikan lembaga itu tanpa dapat merekam jati diri mereka. Angka sebelumnya dari Observatorium, yang dikeluarkan pada awal April, ialah lebih dari 150.000 orang tewas.
Kemelut di Suriah meletus pada Maret 2011, dengan unjuk rasa damai menentang pemerintah, yang ditanggapi pihak berwenang dengan kekerasan. Perang itu juga membuat hampir setengah dari penduduk negara itu mengungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar