Laman

5.21.2014

NATO Kerahkan Militer Besar-besaran di Estonia

Para prajurit yang terlibat dalam latihan itu berasal dari Belgia, Denmark, Estonia, Perancis, Latvia, Lithuania, Polandia, Inggris, dan Amerika Serikat. Jerman tidak terdaftar sebagai negara yang ikut berpartisipasi.



Tentara NATO asal Jerman








Sebagai bagian dari upaya menyokong pertahanan (yang ditengarai sebenarnya merupakan provokasi diam-diam) di sayap timurnya, NATO menggelar latihan perang besar-besaean di Estonia yang melibatkan sekitar 6000 tentara dari sembilan negara aliansi.

Latihan perang bersandi "Steadfast Javelin 1", yang dimulai sejak Jumat kemarin (16/5/14/) dan akan dilangsungkan selama seminggu, didasarkan pada skenario fiktif di mana pasukan Sekutu mengusir serangan terhadap Estonia, kata NATO. Unit yang ikut serta dalam latihan "provokatif" itu, termasuk pasukan infanteri dan pengintaian, zeni, jet tempur, serta tim anti-pesawat dan tim keamanan cyber.

Latihan ini digelar seiring kerusuhan yang meluas di Ukraina dan kekhawatiran baru atas pengerahan militer Rusia, yang dituding Barat, mengobarkan ketegangan di wilayah tersebut.

"Merupakan suatu kehormatan besar bagi saya memegang komando pasukan yang ikut berpartisipasi dalam latihan Steadfast Javelin 1 hari ini," kata Jend. Hans-Lothar Domröse, komandan Komando Pasukan Gabungan Sekutu Brunssum, dalam sebuah rilis berita. "Tidak diragukan lagi, Sekutu itu kuat dan tekad NATO untuk menjamin anggotanya Kesepakatan Washington terus dilaksanakan, tetap menjadi pusat tindakan kami."

Para prajurit yang terlibat dalam latihan itu berasal dari Belgia, Denmark, Estonia, Perancis, Latvia, Lithuania, Polandia, Inggris, dan Amerika Serikat. Jerman tidak terdaftar sebagai negara yang ikut berpartisipasi.

Beberapa kritikus Eropa Timur menyatakan keekecewaannya terhadap Jerman dan menuduh negara terbesar kedua di NATO itu tidak cukup berbuat untuk meyakinkan sekutunya di Timur.

Sejak Crimea sukses menggelar referendum yang didukung mayoritas rakyat setempat dan bergabung dengan Federasi Rusia, NATO terus memperkuat kehadirannya di Eropa Timur. Pada bulan April 2014 lalu, organisasi pakta militer barat itu mengumumkan paket kebijakan militer tambahan, termasuk patroli udara yang diperluas di atas Baltik, pebgerahan pasukan darat untuk mengikuti pelatihan di Timur, dan peningkatan patroli oleh kapal-kapal perang di kawasan tersebut.



Source : http://www.islamtimes.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar