Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi pada Kamis (26/6/14) mengatakan harapannya agar hukum "tidak adil" itu bisa ditinjau kembali.
Seorang komandan senior Iran mengecam Kerajaan Arab Saudi karena menjatuhkan hukuman mati untuk seorang ulama terkenal Saudi.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi pada Kamis (26/6/14) mengatakan harapannya agar hukum "tidak adil" itu bisa ditinjau kembali.
Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati untuk 26 orang dengan tuduhan berpartisipasi dalam protes terhadap keluarga penguasa dan berpidato yang isinya 'menghasut' masyarakat.
Di antara mereka yang menjatuhkan hukuman mati adalah Sheikh Nimr yang ditangkap oleh pasukan keamanan dalam perjalanan ke rumahnya di Provinsi Timur Qatif pada 8 Juli 2012.
Nimr dituduh mengganggu keamanan negara, berpidato anti-rezim, menghina Raja Abdullah di khotbah Salat Jumat, dan membela para tahanan politik.
Aktivis Saudi, Kamel Abbas al-Ahmed, juga ditahan setelah mengkritik rezim dan memperjuangkan kebebasan beragama.
Pada 2009, Ahmed menolak pernyataan Adel al-Kelbani, Imam Masjid Mekah, bahwa Muslim Syiah adalah 'kafir.' Ia lalu bergabung dengan sekelompok aktivis politik yang terdiri dari penulis dan intelektual yang mengatakan bahwa pemerintah Saudi bertanggung jawab dalam diskriminasi sektarian antar Muslim di negara itu.
Source : http://www.islamtimes.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar