Pasukan keamanan Bahrain membunuh seorang demonstran anti rezim di pulau Sitra.
Korban tewas itu diidentifikasi sebagai Sayyid Mahmoud Sayyid Mohsen.
Laporan menunjukkan, pembunuhan itu terjadi dalam bentrokan pasukan rezim dengan pengunjuk rasa yang berkumpul mengenang Ali Faisal al-Akrawi yang tewas dalam sebuah ledakan di dekat rumahnya 16 Mei lalu.
Akrawi menyembunyikan diri pasca hukuman penjara 10 tahun yang dijatuhkan untuknya secara in absentia karena berpartisipasi dalam demo anti pemerintah.
Pada 19 Mei lalu, Amnesty International menyatakan keprihatinan atas minimnya reformasi peradilan di Bahrain dan tindakan brutal pasukan keamanan terhadap demonstran anti-rezim.
Kelompok HAM itu menilai Bahrain bergerak lambat dan tidak melakukan penyelidikan seukupnya tentang pelanggaran HAM. Bahrain juga terus membatasi kebebasan berekspresi, berserikat dan berkumpul warga bahrain.
Source : http://www.islamtimes.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar