Laman

5.21.2014

Barat Tidak Peduli Catatan HAM Bahrain dan Saudi

"Mereka [negarawan Barat] pergi ke Arab Saudi untuk menjual senjata mereka, untuk meneken kontrak. Mereka tidak khawatir tentang catatan hak asasi manusia Saudi, apalagi di Bahrain...," tambah Bambery.



Polisi dan pemuda Bahrain








Barat lebih peduli pada penjualan senjata ke Bahrain dan Arab Saudi dari pada catatan hak asasi manusia yang mengerikan di kedua negara itu, seorang analis mengatakan pada Press TV.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Press TV hari Sabtu (19/4/14), Chris Bambery menyatakan, negarawan Barat bertahan menutup mata akan catatan HAM Saudi saat mengunjungi negara itu.

"Mereka [negarawan Barat] pergi ke Arab Saudi untuk menjual senjata mereka, untuk meneken kontrak. Mereka tidak khawatir tentang catatan hak asasi manusia Saudi, apalagi di Bahrain...," tambah Bambery.

Bambery adalah anggota terkemuka Grup Sosialis Internasional yang berbasis di Skotlandia. Dia menegaskan bahwa Presiden AS Barack Obama bahkan tidak menyebut sepatah kata pun tentang Bahrain dalam kunjungannya ke Arab Saudi lalu.

Bambery menambahkan, masalah Bahrain pada dasarnya tidak begitu penting bagi Barat. Saudi yang merasa lebih menekan revolusi Bahrain dan mempertahankan represi di sana.

Pemberontakan Bahrain dimulai pertengahan Februari 2011. Sebulan kemudian,
Saudi dan Uni Emirat Arab mengirim pasukan ke negara itu atas permintaan Manama untuk membantu memadamkan protes nasional.



Source : http://www.islamtimes.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar